GFMS: Permintaan Emas Fisik Naik Di Paruh Pertama, Namun Pasar Melihat Surplus

Equityworld futures - Permintaan emas fisik secara global naik menjadi 1.895 ton pada semester pertama 2017, naik 17 persen dari periode yang sama pada tahun lalu, analis GFMS di Thomson Reuters mengatakan.

Namun pasar melihat surplus sebesar 138 ton dalam enam bulan pertama dibandingkan dengan pasar yang seimbang pada periode yang sama tahun lalu, meski pasokan menyusut lebih dari lima persen menjadi 2.160 ton.

Itu terutama karena ETF berbasis fisik, di mana permintaan turun menjadi 145 ton dari 569 ton.

"Setelah peristiwa seperti rollercoaster untuk pasar emas pada tahun 2016, dari pemogokan perhiasan, Brexit, Trump hingga demonetisation, tahun 2017 telah menghindari pergerakan pasar yang sama di semester pertama," kata GFMS dalam sebuah laporan pada hari Kamis.

"Paruh pertama tahun ini bisa dibilang lebih merupakan pemulihan ke keadaan normal... dengan tingginya permintaan ETF atau perlambatan permintaan di Asia yang serius."

Permintaan di China, konsumen teratas, turun tujuh persen menjadi 292,7 ton. Di India, pasar utama lainnya, permintaan hampir dua kali lipat menjadi 307,6 ton, di depan pajak tiga persen yang dipungut sejak 1 Juli lalu.

"Dengan diperkenalkannya Pajak Barang & Jasa (GST) di India, ada keresahan relatif dalam impor ke pasar krusial saat ini," kata GFMS.

"Ini membuat harga emas rentan terhadap pelemahan, paling tidak karena seringnya permintaan dari India merespons secara positif terhadap pelemahan harga."

GFMS memperkirakan harga emas turun di bawah $ 1.200 per ons selama musim panas di belahan bumi bagian utara sebelum pulih menjadi rata-rata sekitar $ 1.256 per ons pada kuartal terakhir tahun 2017, karena "kenaikan permintaan musiman di Asia dan pemulihan investasi barat".

"Yang terakhir ini mungkin didukung oleh ketidakstabilan geopolitik dan/atau koreksi potensial terhadap pasar ekuitas. Memang, S&P 500 sudah dalam laju bull terpanjang kedua sejak Perang Dunia Kedua," kata GFMS.