PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta - Harga minyak turun karena lonjakan persediaan minyak mentah AS membebani
- equityworldf
- Feb 15, 2024
- 2 min read

Harga minyak mengalami penurunan sebagai akibat dari lonjakan signifikan dalam inventaris minyak mentah AS, menimbulkan tekanan pada pasar. Lonjakan dalam tingkat inventaris melebihi harapan, menyebabkan sentimen beruang di kalangan investor. Artikel ini membahas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan harga minyak dan implikasinya bagi pasar global.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak
1. Penumpukan Inventaris Minyak AS
Faktor paling menonjol yang mendorong penurunan harga minyak adalah peningkatan signifikan dalam stok minyak mentah AS. Data terbaru mengungkapkan penumpukan sekitar 12 juta barel, jauh melampaui perkiraan sebesar 3,3 juta barel. Lonjakan dalam tingkat inventaris menunjukkan surplus pasokan, yang umumnya memberikan tekanan ke bawah pada harga.
2. Produksi Dalam Negeri Rekor Tinggi
Meningkatnya produksi dalam negeri minyak mentah di Amerika Serikat semakin memperburuk dampak peningkatan inventaris. Output mencapai 13,31 juta barel per hari, yang lebih memperkuat situasi surplus pasokan. Dengan tingkat produksi pada level tersebut, pasar menghadapi tantangan dalam mencapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
3. Penurunan Penggunaan Pabrik Pengolahan
Pengembangan lain yang patut diperhatikan adalah penurunan penggunaan pabrik pengolahan minyak AS, turun menjadi 80,6% dari 82,4% minggu sebelumnya. Aktivitas pabrik pengolahan yang berkurang menunjukkan permintaan yang lebih lemah untuk minyak mentah karena pabrik pengolah mengolah lebih sedikit minyak menjadi produk petroleum. Trend ini menambah kekhawatiran tentang tekanan dari sisi permintaan terhadap harga minyak.
Dampak pada Harga Minyak
Perpaduan dari faktor-faktor ini telah menyebabkan pandangan beruang bagi harga minyak dalam jangka pendek. Meskipun awalnya mengalami kenaikan, harga berbalik arah, dengan kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,6% menjadi $76,64 per barel, dan kontrak berjangka minyak Brent untuk pengiriman April turun 1,4% menjadi $81,60 per barel. Penurunan ini menegaskan sensitivitas pasar terhadap dinamika pasokan-permintaan dan tingkat inventaris.
Pertimbangan Geopolitik
1. Ketegangan di Timur Tengah
Secara tradisional, ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi volatilitas harga minyak. Namun, meskipun ada ketegangan berkelanjutan, termasuk serangan udara Israel di Lebanon dan eskalasi konflik di wilayah tersebut, faktor-faktor geopolitik ini gagal menyeimbangkan dampak negatif peningkatan inventaris AS. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor fundamental saat ini lebih dominan dalam menentukan harga minyak.
2. Ketidakpastian Gencatan Senjata Israel-Hamas
Upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas menghadapi kemunduran ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerukan operasi "kuat" di Rafa, menolak panggilan dari komunitas internasional untuk bertindak dengan hati-hati. Ketidakpastian mengenai perkembangan geopolitik menambah kompleksitas dalam dinamika pasar minyak, tetapi pengaruhnya terhadap harga tetap terbatas dalam menghadapi tekanan dari sisi pasokan.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, harga minyak mengalami tren penurunan yang dipicu oleh peningkatan yang signifikan dalam inventaris minyak mentah AS, produksi dalam negeri rekor tinggi, dan penurunan penggunaan pabrik pengolahan. Faktor-faktor ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pasar minyak dalam mencapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Meskipun ketegangan geopolitik tetap ada, pengaruhnya terhadap harga tetap terbatas oleh faktor-faktor fundamental. Sementara para pelaku pasar menavigasi dinamika ini, perhatian akan tetap tertuju pada tingkat inventaris dan tren produksi sebagai penggerak utama pergerakan harga minyak.
Sumber: Investing
Kommentare