top of page

Harga Minyak Kembali Turun, AS Inginkan Pelepasan Cadangan | Equityworld Futures

  • equityworldf
  • Nov 18, 2021
  • 2 min read

Equityworld - Harga minyak turun pada Kamis (18/11), melanjutkan tren penurunan sesi sebelumnya. Minyak AS berada di bawah tekanan setelah AS dilaporkan meminta konsumen minyak utama, termasuk China dan Jepang, untuk mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak yang terkoordinasi dalam upaya menurunkan harganya yang setinggi langit.


Harga minyak Brent turun 0,31% di $80,03 per barel pukul 12.20 WIB menurut data Investing.com, setelah anjlok sebesar 2,6% ke penutupan terendah sejak awal Oktober 2021 pada hari Rabu. Harga minyak WTI juga turun 0,55% di $77,12 per barel, setelah jatuh 3% semalam.


Langkah AS tersebut terjadi karena lonjakan harga energi menyebabkan rekor angka inflasi pada bulan Oktober seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi global dari COVID-19.


"Jika pemerintah AS meminta pelepasan Cadangan Minyak Strategis (SPR), itu bisa mengirim tanda politik yang kuat," ujar analis Citigroup (NYSE:C) dalam catatan.


"Tapi ... kilang domestik tidak mungkin mendapatkan manfaat tambahan, karena keuntungan akhir yang kecil tampaknya sudah maksimal," tambah catatan itu. Produsen AS juga menghadapi reaksi balik dari investor karena mengambil utang untuk membeli bor baru, yang menyebabkan keengganan mereka untuk mengeluarkan lebih banyak uang bagi sektor pengeboran.


Minyak naik ke level tertinggi tujuh tahun pada Oktober, akibat peningkatan permintaan bahan bakar karena dicabutnya penguncian COVID-19 dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) menambah pasokan secara perlahan.


Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC baru-baru ini mengindikasikan bahwa lebih banyak pasokan akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang. OPEC+ saat ini berpegang teguh pada kesepakatannya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan.


Sementara itu, data minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan penurunan sebanyak 2,101 juta barel untuk pekan hingga 12 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan 1,398 juta barel, sementara peningkatan 1,001 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.


Data minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 655.000 barel.



Sumber : Reuters, Ewfpro

 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Annex. Proudly created with Wix.com

  • Grey Twitter Icon
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Instagram Icon
bottom of page