Equityworld Futures - USD/JPY: Reli Yen Terhenti, Fokus Beralih ke Pembicaraan Dagang AS-Jepang
- equityworldf
- May 21
- 2 min read

Yen Jepang Melemah Setelah Reli Panjang
Setelah mencatatkan penguatan signifikan terhadap Dolar AS (USD) dalam beberapa pekan terakhir, Yen Jepang (JPY) mulai kehilangan momentumnya. Pada awal pekan ini, JPY menunjukkan pelemahan terhadap USD, menandai jeda dari reli yang sebelumnya didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Melemahnya Yen ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya optimisme pasar terhadap pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Jepang.
Ketegangan Perdagangan Global dan Dampaknya terhadap Yen
Salah satu faktor utama yang sebelumnya mendorong penguatan Yen adalah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Ketegangan ini memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global, sehingga investor beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti Yen. Namun, dengan meredanya kekhawatiran tersebut dan munculnya harapan baru terhadap kesepakatan dagang antara AS dan Jepang, permintaan terhadap Yen mulai menurun.
Fokus Pasar Beralih ke Negosiasi Dagang AS-Jepang
Pasar kini mengalihkan perhatiannya ke arah pembicaraan perdagangan antara AS dan Jepang. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa negosiasi akan dilakukan dengan parameter yang “sulit namun adil”, sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut Jepang sebagai prioritas dalam agenda tarif. Hal ini memicu harapan bahwa kesepakatan yang saling menguntungkan dapat tercapai, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi arah pergerakan USD/JPY.
Sikap Pemerintah Jepang terhadap Volatilitas Valas
Pemerintah Jepang juga menunjukkan perhatian terhadap volatilitas nilai tukar. Perdana Menteri Shigeru Ishiba memperingatkan bahwa tarif AS dapat mengganggu tatanan ekonomi global. Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Kato menegaskan bahwa baik Jepang maupun AS sepakat bahwa volatilitas yang berlebihan dalam pasar valuta asing tidak diinginkan. Hal ini menunjukkan adanya koordinasi kebijakan yang lebih erat antara kedua negara dalam menjaga stabilitas nilai tukar.
Prospek Kebijakan Moneter Jepang dan AS
Dari sisi kebijakan moneter, Bank of Japan (BoJ) masih membuka peluang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, terutama setelah data menunjukkan inflasi grosir tahunan meningkat menjadi 4,2% pada bulan Maret. Tekanan biaya yang terus meningkat dan pertumbuhan upah yang kuat menjadi alasan utama di balik potensi pengetatan kebijakan ini.
Sebaliknya, Federal Reserve AS diperkirakan akan mengambil langkah pelonggaran kebijakan yang lebih agresif, mengingat kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari perang dagang. Perbedaan arah kebijakan ini dapat mempersempit selisih suku bunga antara AS dan Jepang, yang berpotensi mendukung penguatan Yen dalam jangka menengah hingga panjang.
Reaksi Pasar dan Prospek Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, pergerakan USD/JPY kemungkinan akan tetap dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi dagang AS-Jepang serta data ekonomi utama dari kedua negara. Jika pembicaraan dagang menunjukkan kemajuan yang signifikan, hal ini dapat memberikan dukungan bagi USD dan menekan JPY lebih lanjut. Namun, jika negosiasi menemui jalan buntu atau muncul ketegangan baru, permintaan terhadap Yen sebagai aset safe haven bisa kembali meningkat.
Kesimpulan
Pasangan mata uang USD/JPY saat ini berada dalam fase transisi, dengan fokus pasar yang bergeser dari ketegangan perdagangan global ke arah negosiasi bilateral antara AS dan Jepang. Meskipun Yen sempat mengalami reli kuat, potensi kesepakatan dagang dan perbedaan arah kebijakan moneter antara BoJ dan Fed akan menjadi faktor penentu utama dalam pergerakan selanjutnya. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi guna mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi.
Sumber: FXstreet, ewfpro
Comments