top of page

Equityworld Futures - Minyak Naik Seiring Melemahnya Dolar AS Bersaing dengan Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat

  • equityworldf
  • Apr 26, 2024
  • 2 min read


Harga minyak naik pada hari Senin karena tekanan dari pelemahan dolar AS bersaing dengan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global yang melambat, meskipun ketegangan geopolitik dan penurunan pasokan akibat sanksi terhadap Rusia menyediakan dukungan tambahan.

Minyak mentah berjangka Brent naik 57 sen atau 0,6% menjadi USD 101,92 per barel pada pukul 0544 GMT, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 61 sen atau 0,7% menjadi USD 94,94 per barel.

Penguatan minyak terjadi ketika dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada hari Senin, menjadikan komoditas yang dihargai dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Meskipun demikian, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan dampaknya terhadap permintaan minyak tetap membebani sentimen pasar. Pada akhir pekan lalu, IMF memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 menjadi 4,4%, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,9%.

Sementara itu, ketegangan geopolitik di Ukraina terus menjadi fokus. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia sebagai respons terhadap pengakuan Rusia terhadap kemerdekaan dua wilayah yang diperebutkan di Ukraina.

Namun, kekhawatiran tentang pasokan minyak global berkurang setelah Rosneft, perusahaan minyak terbesar Rusia, mengatakan akan mempertahankan pasokan minyaknya ke pasar luar negeri.

Sebelumnya, harga minyak telah meningkat pada hari Jumat karena ketegangan antara Rusia dan Ukraina, yang berisiko mengganggu pasokan energi Eropa.

Pergerakan harga minyak juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa jumlah rig minyak yang beroperasi di AS turun sebanyak satu unit menjadi 492 minggu lalu, menandai penurunan keempat minggu berturut-turut. Penurunan jumlah rig dapat mengindikasikan penurunan produksi minyak AS di masa mendatang.

Meskipun demikian, para analis memperingatkan bahwa kenaikan harga minyak mungkin terbatas karena permintaan yang lebih rendah dari China, yang merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia, di tengah upaya untuk menangani gelombang terbaru COVID-19. China telah membatasi perjalanan dan kegiatan ekonomi sebagai respons terhadap lonjakan kasus virus baru-baru ini.

Dalam jangka pendek, pasar minyak kemungkinan akan tetap fokus pada perkembangan geopolitik terkait Ukraina dan dampaknya terhadap pasokan minyak global, serta respon dari produsen minyak utama seperti Rusia. Di samping itu, indikator ekonomi global juga akan menjadi fokus, dengan para pelaku pasar memperhatikan tanda-tanda kesehatan pertumbuhan ekonomi untuk mengukur dampaknya terhadap permintaan minyak.


Sumber: Bloomberg, ewfpro

 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Annex. Proudly created with Wix.com

  • Grey Twitter Icon
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Instagram Icon
bottom of page