Equityworld Futures - Mata Uang Asia Melemah karena Dolar Stabil setelah Laporan Upah Tenaga Kerja; Yen Balik Arah
- equityworldf
- May 7, 2024
- 2 min read

Sebagian Besar Mata Uang Asia Melemah
Sebagian besar mata uang Asia melemah pada hari Senin, seiring dengan stabilnya dolar setelah penurunan pada hari Jumat. Hal ini terjadi menyusul data gaji yang lebih lemah dari perkiraan, yang membuat pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Yen Jepang Berkinerja Buruk
Yen Jepang menjadi salah satu mata uang yang paling terpengaruh di Asia, dengan berbalik arah setelah intervensi pemerintah minggu lalu. Pasar melihatnya rebound dari posisi terendah dalam 34 tahun. Namun, pada hari Senin, yen mengalami beberapa penurunan kembali.
Pasangan USD/JPY Menguat
Pasangan USD/JPY, yang menunjukkan kebalikan dari penguatan yen, mengalami kenaikan sebesar 0,6% pada hari Senin. Namun, volume perdagangan pasangan ini terbatas karena hari libur pasar di Jepang. Meskipun demikian, pasangan ini masih menunjukkan penurunan dari level tertinggi 34 tahun minggu sebelumnya.
Dolar Australia Menguat
Dolar Australia menguat, dengan pasangan AUD/USD naik 0,1% pada hari Senin. Hal ini disebabkan oleh antisipasi pasar terhadap pertemuan Reserve Bank of Australia yang akan dilakukan pada hari Selasa. Meskipun RBA diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, pembacaan inflasi yang kuat dapat membuat RBA memberikan pernyataan yang lebih hawkish.
Dolar Stabil Setelah Penurunan
Indeks dolar dan kontrak berjangka dolar keduanya naik 0,1% di perdagangan Asia setelah mengalami penurunan pada minggu sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena data gaji yang lebih lemah dari yang diharapkan untuk bulan April. Spekulasi pun muncul bahwa pasar tenaga kerja yang mendingin dapat mendorong Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.
Mata Uang Asia Lainnya
Mata uang Asia lainnya juga melemah terhadap dolar setelah menguat pada minggu sebelumnya. Namun, prospek suku bunga AS yang tetap tinggi membuat sebagian besar mata uang regional tetap diperdagangkan negatif sepanjang tahun ini.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, melemahnya mata uang Asia disebabkan oleh stabilnya dolar setelah data gaji yang lemah dari perkiraan. Meskipun ada beberapa peningkatan sementara dalam beberapa mata uang regional, prospek suku bunga AS yang tetap tinggi tetap menjadi fokus utama dalam perdagangan mata uang di kawasan Asia.
Sumber: Investing
Commentaires