top of page

Equityworld Futures - Emas Turun Seiring Penguatan Dolar dan Imbal Hasil: Pedagang Menunggu Data AS

  • equityworldf
  • Jun 26, 2024
  • 2 min read


Pada hari Selasa, harga emas mengalami penurunan sebesar 0,6%, turun menjadi $2,318.82 per ons di pasar spot, sedangkan emas berjangka AS turun menjadi $2,330.80. Kenaikan nilai dolar sebesar 0,2% dan imbal hasil Treasury AS yang juga meningkat menjadi faktor utama penurunan ini. Penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Sekuritas, mencatat bahwa meskipun ada permintaan fisik yang signifikan dari bank sentral dan pasar Asia, investor tetap enggan mengurangi kepemilikan emas, dengan harapan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga di masa mendatang. Pekan lalu, ETF emas mencatat arus masuk sebesar $212 juta, mencerminkan minat yang berkelanjutan pada logam mulia ini.


Faktor Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury menjadi dua faktor utama yang menekan harga emas. Penguatan dolar mengurangi daya tarik emas sebagai investasi alternatif, terutama bagi mereka yang memegang mata uang selain dolar. Selain itu, kenaikan imbal hasil Treasury, yang merupakan indikator tingkat bunga jangka panjang, mengurangi daya tarik emas sebagai aset yang tidak memberikan bunga.


Penantian Data Inflasi AS

Investor saat ini menunggu data inflasi AS yang akan dirilis pada akhir pekan ini. Data tersebut diharapkan memberikan petunjuk mengenai kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang. Jika inflasi menunjukkan tanda-tanda melambat, ada kemungkinan besar bahwa The Fed akan mempertimbangkan penurunan suku bunga, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.


Arus Masuk ETF Emas

Meskipun harga emas turun, ETF emas yang didukung secara fisik mencatat arus masuk sebesar $212 juta minggu lalu. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakpastian di pasar, investor tetap melihat emas sebagai aset yang berharga dalam portofolio mereka. Arus masuk ke ETF ini juga mencerminkan keyakinan bahwa harga emas akan kembali menguat jika kebijakan moneter menjadi lebih dovish.


Permintaan Fisik dari Asia dan Bank Sentral

Permintaan fisik dari Asia dan bank sentral juga berperan penting dalam mendukung harga emas. Bank sentral di berbagai negara terus menambah cadangan emas mereka sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan lindung nilai terhadap risiko ekonomi global. Di Asia, permintaan emas tetap kuat, terutama di negara-negara seperti China dan India, yang merupakan konsumen emas terbesar di dunia.


Prospek Harga Emas di Masa Depan

Prospek harga emas di masa depan sangat bergantung pada perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter di negara-negara besar. Jika inflasi terus menjadi perhatian utama dan bank sentral merespons dengan kebijakan moneter yang lebih longgar, harga emas kemungkinan akan mendapat dukungan yang lebih kuat. Sebaliknya, jika inflasi terkendali dan suku bunga tetap tinggi, emas mungkin akan menghadapi tekanan yang lebih besar.


Kesimpulan

Penurunan harga emas baru-baru ini mencerminkan pengaruh kuat dari penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil Treasury. Meskipun demikian, permintaan fisik yang kuat dari Asia dan bank sentral, serta arus masuk yang berkelanjutan ke ETF emas, menunjukkan bahwa investor tetap melihat emas sebagai aset yang penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga di masa mendatang akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan.


Sumber: ewfpro

 
 
 

Commentaires


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Annex. Proudly created with Wix.com

  • Grey Twitter Icon
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Instagram Icon
bottom of page