top of page

Dolar AS Kembali Melemah, Investor Nantikan Rilis Notulen Rapat Fed | Equityworld

  • equityworldf
  • Jul 7, 2021
  • 2 min read

Equityworld - Dolar Amerika Serikat kembali melemah tipis pada Rabu (07/07) petang menjelang rilis notulen rapat terbaru Federal Reserve AS. Sedangkan, euro sempat mencapai level terendah hampir tiga bulan terhadap greenback pada sesi sebelumnya setelah pengumuman data ekonomi Jerman yang mengecewakan dan ini meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi negara dari COVID-19.


Indeks dolar AS turun tipis 0,05% ke 92,498 menurut data Investing.com pukul 13.06 WIB.


Pasangan USD/JPY naik tipis 0,01% di 110,62. AUD/USD sedikit naik 0,05% di 0,7501 dan NZD/USD menguat 0,19% ke 0,7023.


Di Indonesia, rupiah kembali melemah 0,26% di 14.502,5 per dolar AS hingga pukul 13.06 WIB.


Pasangan USD/CNY turun 0,10% di 6,4688 dan GBP/USD naik tipis 0,04% di 1,3804 pukul 13.08 WIB.


Adapun EUR/USD naik tipis 0,01% di 1,1823 setelah mencapai level terendah tiga bulan di $1,1806 selama sesi sebelumnya. Euro juga jatuh terhadap yen ke 130,81 yen, mendekati level terendah dua bulan di 130,05 yang dicapai pada 21 Juni.


Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan indeks sentimen ekonomi Jerman Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) turun tajam ke 63,3, di bawah 75,2 dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan angka 79,8 untuk bulan Juni.


Data terpisah juga mengatakan pesanan pabrik Jerman berkontraksi sebesar 3,7% bulan ke bulan di bulan Mei, berbeda dari pertumbuhan 1% menurut perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan pertumbuhan 1,2% di bulan April.


Sementara itu, perselisihan produksi yang tengah berlangsung di kalangan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) yang menyebabkan penurunan harga meredam sentimen untuk mata uang sensitif risiko lainnya.


Dolar Australia juga melepas keuntungannya dari hari Selasa. Pasalnya, investor mencerna keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) yang diumumkan pada hari itu. Dalam langkah pertama menuju pengurangan aset, RBA mengumumkan putaran ketiga yang lebih kecil dari program pelonggaran kuantitatif dan mempertahankan target imbal hasil obligasi tiga tahun April 2024 sebesar 0,1%. Tingkat bunga tetap tidak berubah sebesar 0,1%.


Di AS, imbal hasil obligasi baru-baru ini mengalami penurunan setelah investor berspekulasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneternya lebih cepat dari yang diharapkan berkat kenaikan inflasi dipaksa untuk keluar dari posisinya.


Risalah pertemuan Fed Juni 2021, yang akan dirilis dini hari nanti, diharapkan memberikan petunjuk tentang prospek kebijakan bank sentral ke depan.


Namun, beberapa investor mengatakan bahwa petunjuknya sudah ada.


“Banyak orang tampaknya berpikir The Fed akan memberikan petunjuk tentang tapering pada Agustus, dan akan mengatakan pada September bahwa hal itu dipertimbangkan, dan akan diterapkan pada Desember. Tapi saya yakin The Fed bisa bergerak lebih awal dari jadwal tersebut,” Kepala Strategi Bank Sumitomo Mitsui (NYSE:SMFG) Daisuke Uno mengatakan kepada Reuters.


“Poin pentingnya adalah, The Fed sudah menaikkan perkiraan inflasi mereka,” tambah Uno.






 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Annex. Proudly created with Wix.com

  • Grey Twitter Icon
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Instagram Icon
bottom of page