top of page

Bursa Wall Street Ditutup Melemah Imbas Ketidakpastian Politik AS

  • equityworldf
  • Jan 12, 2021
  • 2 min read

Equity World - Dow Jones dan indeks lain di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (11/01) setempat seiring meningkatnya ketegangan politik setelah anggota parlemen meningkatkan upaya untuk menggulingkan Presiden Donald Trump dari tampuk jabatannya. Meskipun begitu, kerugian saham-saham tampaknya tertahan oleh kenaikan di sektor energi dan perawatan kesehatan.


Dow Jones Industrial Average turun 0,29%, atau 89 poin, meskipun telah turun 266 poin pada posisi terendah hari itu. Indeks S&P 500 ditutup 0,66% lebih rendah, sedangkan Nasdaq Composite turun 1,25%.


DPR AS memperkenalkan sebuah pasal pemakzulan pada hari Senin, menuding Trump "menghasut pemberontakan" setelah penyerbuan di Capitol AS sebelumnya, dan berencana untuk melaksanakan voting pada minggu ini. Partai Demokrat AS telah memberi Wakil Presiden AS Mike Pence waktu 24 jam untuk menggunakan Amandemen ke-25 guna mencopot presiden, atau akan memajukan pemakzulan yang juga dapat mengakibatkan larangan bagi Trump mengisi jabatan publik.


Di luar politik, dunia korporat juga telah bergerak untuk mengekang jangkauan Trump. Twitter Inc (NYSE:TWTR) mengatakan akan melarang Trump mengakses akunnya tanpa batas waktu, menyebabkan sahamnya turun lebih dari 5%.


Meskipun ada ancaman jangka pendek terhadap jumlah pengguna aktif harian Twitter di kuartal I, karena "keluar dari komunitas konservatif"… "aktivis politik yang kuat akan tetap berada di platform media sosial untuk konten lainnya," Bank of America (NYSE:BAC) menyampaikan.


Alphabet (NASDAQ:GOOGL) milik Google dan Apple (NASDAQ:AAPL), sementara itu, ditutup turun lebih dari 2% setelah melarang platform media sosial konservatif Parler dari toko aplikasi mereka, karena perusahaan gagal mengambil tindakan untuk menghentikan konten yang memicu kekerasan dan mendorong aktivitas ilegal.


Boeing (NYSE:BA) membebani sektor industri, jatuh 1,5% setelah jet 737-500 jatuh pada hari Sabtu, setelah lepas landas dari bandara utama Jakarta.


Sektor energi dan perawatan kesehatan membantu menutup kerugian pasca dorongan oleh lonjakan Eli Lilly.


Eli Lilly (NYSE:LLY) melonjak 11% setelah mengumumkan bahwa obat eksperimentalnya tampaknya memperlambat penurunan pasien dengan gejala awal penyakit Alzheimer.


Emiten energi naik lebih dari 1% karena harga minyak berubah positif bahkan ketika kekhawatiran atas pembatasan baru yang mengganggu permintaan energi tetap ada di tengah pandemi yang sedang berlangsung.


Presiden terpilih AS Joe Biden diperkirakan akan mengeluarkan rencana stimulus multi-triliunnya - kemungkinan akan mencakup proposal untuk meningkatkan jumlah cek stimulus menjadi $2.000 dari $600 - pekan ini pada hari Kamis. Selain putaran lain dari dana stimulus yang lebih besar, bantuan negara bagian dan lokal serta dana untuk distribusi vaksin juga diharapkan menjadi bagian dari paket bantuan tersebut.


Di berita lain, harga saham Tesla (NASDAQ:TSLA) anjlok 8%, mengabaikan komentar positif dari Bank of America.


Bank of America menaikkan harga sahamnya menjadi $900 dari $500, mengutip potensi penggalangan dana dari produsen mobil listrik itu.




Sumber : Investing Reuters

PT Equityworld Futures

 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Annex. Proudly created with Wix.com

  • Grey Twitter Icon
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Instagram Icon
bottom of page